Sepeda motor matic adalah sepeda motor yang menggunakan transmisi CVT, banyak pengguna yang meyukainya karena kemudahannya.. Berbeda dengan motor sport atau motor bebek yang masih menggunakan sistem tranmisi manual dan pemindahan gigi...
Sistem CVT ini mengacu pada gaya sentrifugal dari putaran stasioner sampai putaran tinggi... Pada putaran stasioner atau langsam, putaran dari crankshaft diteruskan ke pulley primer, kemudian putaran diteruskan ke pulley sekunder yang dihubungkan oleh V-belt.... Selanjutnya putaran dari pulley sekunder diteruskan ke kopling sentrifugal....
Pada putaran stasioner kopling sentrifugal belum bisa bekerja karena gaya tarik per kopling masih lebih kuat daripada gaya sentrifugal, sehingga sepatu kopling belum menyentuh rumah kopling dan rear wheel ( roda belakang ) tidak berputar.... Pada saat putaran mesin mulai meninggi, maka terjadi gaya sentrifugal yang lebih kuat dari gaya tarik per kopling... Pada putaran yang tinggi, sepatu kopling akan terlempar keluar dan mengopel rumah kopling....
Pada putaran bawah posisi V-belt pada bagian pulley primer diameternya masih mengecil sedangkan bagian pulley sekunder, diameter V-belt masih membesar.. Sedangkan di pada putaran menengah, diameter V-belt kedua pulley berada pada posisi balance ( sama besar )...
Pergerakan ini terjadi akibat gaya sentrifugal pada berat roller yang terdapat pada pulley primer... Saat pulley primer berputar semakin tinggi maka akan terjadi gaya sentrifugal yang membuat roller terlepar dan mendorong sliding sheave ke arah fixed sheave.... Sehingga akan terjadi tekanan pada sliding sheave mengakibatkan V-belt bergeser ke arah lingkaran luar atau membesar dan menarik V-belt pada pulley sekunder ke arah lingkaran dalam atau mengecil....
Pada sitem penggerak CVT ini komponen yang perlu di perhatikaan adalah roller... Berat roller sangat berpengaruh pada pergerakan vbelt... Jika roller sudah aus atau peyang maka akan timbul suara kasar, saat berakselerasi timbul suara seperti mendengung....
إرسال تعليق