Masih ingat sewaktu admin masih kecil sebelum duduk di bangku sekolah TK. Admin sempet bertanya tanya dalam hati dan kepada semua teman teman sepermainan, Bentuk bumi itu seperti apa sih? Ntar kalau kita jalan terus ke timur sampainya apa? Apa sebuah tembok besar melebihi tembok rumah kita dan di balik tembok itu adalah luar angkasa,, Hehehe namanya masih kecil pasti selalu ingin tahu sesuatu yang dia jumpai dan lihat. Tapi sayangnya temen temen malah balik bertanya, Ia yak, apa seperti meja bentuknya, terus tepinya adalah dinding besar yang berbatasan dengan luar angkasa.
Nah setelah admin masuk di bangku TK dan SD akhirnya semua pertanyaan admin yang dulu belum sempet terjawabkan sekarang terjawab semua. Saat itu admin tanpa sengaja mambaca artikel dongeng sangkuryang, sebuah cerita lengeda dari tanah jawa yang mengisahkan seorang anak yang berjalan terus ke arah timur(sebagai perumpamaan) terus akhirnya kembali lagi ke arah dimana anak itu mulai melakukan perjalannya. Ya saat itu anak tersebut bertemu dengan seorang wanita cantik yang dimana wanita itu adalah Ibunya sendiri, namanya ibu pasti paham tentang anaknya, singkat cerita sang ibu mengenali anknya dari bekas luka yang terdapat di kepala anak tersebut, luka itu adalah luka pukulan gayung air yang dipukulkan oleh ibunya sewaktu anak itu masih kecil. nah dari cerita legenda jawa tersebut admin bisa memahami bahwa bumi itu bulat, kalau berjalan ke timur terus akan kembali lagi ketempat semula selama dalam satu garis katulistiwa. hehehe
Sekarang jaman sudah semakin canggih bin ajaib bin edan. Dan pasti semua orang sudah tahu bentuk bumi seperti apa (kecuali anak kecil, bayi, orang gila, hihihi). Bentuk bumi adalah bulat tapi gak bulat bulat betul agak lonjong dan tidak rata.
Kosep Bumi yang bulat kembali ke abad ke-6 SM pada filsafat Yunani kuna dan filsafat India. Di Yunani, konsep ini dikemukakan oleh Pythagoras. Di India, konsep Bumi bulat diakui dalam Shatapatha Brahmana dan Aitareya Brahmana.
إرسال تعليق