DEtik.com - Hampir semua perangkat Apple dibuat di China. Dari iPhone, iPad dan tentu saja iPod. Mungkin kita bisa menebak-nebak, tapi pasti ada pertimbangan lain yang menjadi alasan utama Apple.
Memang tidak hanya Apple saja, hampir semua perusahaan elektronik besar punya basis produksi di China. Namun di sini, Apple dijadikan contoh mengapa mereka memilih pabrik yang berlokasi di Negeri Tirai Bambu.
Sebagian alasannya mungkin sudah pernah didengar. Namun sebagian ternyata ada fakta yang di luar dugaan. Jadi, apa yang menyebabkan Apple memilih China sebagai lokasi manufaktur produk andalannya?
1. Upah Buruh Murah
Menurut dokumen China Labor Watch, upah minimum buruh di China berada di kisaran USD 138 per bulan pada tahun 2010. Jauh lebih murah dibandingkan gaji minimal di Amerika Serikat pada tahun tersebut, yang mencapai USD 1160.
Seandainya sebanyak 230 ribu saja pekerja Foxconn yang dikontrak Apple untuk merakit perangkatnya pindah semua ke AS, Apple bisa rugi besar. Apa sebabnya?
Menurut estimasi Forbes, untuk jumlah pekerja sebanyak itu di AS, Apple harus mengeluarkan biaya total sebesar USD 25 miliar per tahun. Bisa-bisa, Apple pun bangkrut.
Memang pekerja di AS lebih mengedepankan skill tinggi dan menuntut bayaran besar. Ketimbang dituntut macam-macam, Apple pun memilih China sebagai basis produksinya.
2. Tenaga Kerja Melimpah
Penduduk China memang sangat banyak, tembus sampai 1 miliar populasinya. Sehingga mudah saja untuk merekrut tenaga kerja sebanyak-banyaknya.
Bayangkan saja, Foxconn selaku mitra manufaktur Apple dan berbagai perusahaan elektronik lainnya, diestimasi memiliki 1,2 juta pegawai. Dari jumlah tersebut, 400 ribu bekerja sebagai buruh pabrik.
Memang banyak kasus miring menimpa pabrik Foxconn, terutama buruh yang kabarnya diperlakukan tidak manusiawi. Mereka disinyalir dipaksa bekerja keras tanpa kompensasi pantas.
Namun toh sampai saat ini, Foxconn tetap lancar jaya dalam merakit jutaan produk Apple yang dinilai bergengsi di mata para fans.
3. Kaya Sumber Daya Alam
Pembuatan barang elektronik seperti komputer tablet iPad, rupanya membutuhkan material yang disebut elemen bumi langka.
Dr Tim Coombs, profesor dari Cambridge University, menyatakan bahwa berbagai komponen di iPad memakai elemen bumo langka tersebut.
Nah rupanya, bahan langka itu banyak terdapat di China. Dan masalahnya, China mengontrol sekitar 95% suplainya dan membatasi kuota ekspor, serta menjualnya dengan harga tinggi.
Bahkan, presiden AS Barack Obama sempat protes pada lembaga World Trade Organization (WTO) mengenai kebijakan ketat China tersebut.
Maka, untuk memastikan mendapatkan pasokan elemen bumi dimaksud, vendor elektronik seperti Apple pun memilih China sebagai tempat produksi utamanya.
4. Regulasi Lingkungan yang Longgar
Regulasi soal lingkungan hidup cukup longgar di China. Ranking yang dikeluarkan Universitas Yale yang disebut Enviromental Performance Index pada tahun 2012 menempatkan China di posisi 116 dari 132 negara.
Indeks tersebut meneliti berbagai hal soal lingkungan hidup dan seperti apa peraturan yang diterapkan mengenainya. Misalnya kesehatan udara, air, sanitasi dan sebagainya.
Meski masih perlu diteliti lagi, mungkin inilah salah satu sebab Apple dan berbagai perusahaan elektronik memilih China untuk melakukan proses manufaktur.
Kelonggaran soal regulasi lingkungan mungkin saja memberikan keuntungan tersendiri bagi para vendor elektronik dalam proses produksi mereka.
إرسال تعليق