Test ECU Stand Alone aRacer RC Mini New Honda BeAT



Motorplus-online.com - Umumnya motor-motor injeksi yang dijual di pasaran, diseting irit dan rpm mesin dibatasi (pakai limiter) oleh pabrikannya. Selain kejar irit BBM, juga agar emisi gas buangnya rendah.

Imbasnya mudah ditebak, tarikan motor jadi kurang galak dan enggak bisa teriak tinggi. Paling terasa ketika ganti knalpot free flow. Tarikan awal malah jadi lemot, karena suplai gas terlalu kering.

Padahal seperti kita ketahui, bahwa performa itu berbanding lurus dengan debit bahan bakar. Tapi, tentunya mesti didukung berbagai faktor seperti kompresi, pengapian dan sebagainya.

Sayangnya, di motor injeksi standar yang dipasarkan di Tanah Air, ECU-nya yang berfungsi sebagai otak pengatur suplai bahan bakar ke ruang bakar serta me-manage sistem pengapian tidak bisa dimapping ulang.

Mengakalinya, para penyuka kecepatan biasanya mengaplikasi piggy back. Atau sekalian ganti ECU standar pakai jenis stand alone yang bisa diprogram ulang fuel dan ignition-nya. Minimal yang sudah ada pilihan mapping-nya seperti produk aRacer tipe RC Mini buatan Taiwan.

“Pada RC Mini mapping-nya fix, tetapi ada 8 pilihan map. Bisa gonta-ganti sesuai kebutuhan mesin lewat switch yang sudah disediakan,” bilang Freddy, punggawa Ultraspeed Racing (UR) di Jl. Panjang No.1 Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang jual ECU ini.

Meski fix, lanjut Freddy, semua pilihan map yang ada pada RC Mini tentunya sudah disetting lebih advance dari map yang ada di ECU standar pabrik. Sehingga ampuh buat dongkrak performa mesin standar sekalipun.

“Setelan bahan bakarnya lebih basah dikit dari ECU standar. Timing pengapian juga lebih advance. Ditambah tanpa limiter. Dijamin joss buat korek harian atau yang cuma pengen ganti knalpot free flow dan kem berdurasi tinggi. Bisa juga buat bore up, tetapi pembesaran kapasitas silindernya maksimal sampai 25%,” terangnya.

Pemasangannya bolt on alias tinggal plek tanpa perlu mengubah apa-apa. Tersedia untuk Honda BeAT, Scoopy, CB 150, CBR 150, CBR 250, Yamaha Mio J dan Soul GT dengan banderol Rp 2,6 juta. “Untuk motor standar, pakai map ke-2 atau 3,” saran Freddy.

Untuk membuktikan khasiatnya, Freddy langsung mempraktikannya di New Honda BeAT yang masih standar ting-ting. Diuji di atas mesin DynoMite buatan Amerika milik UR. Yuk, kita intip hasil dyno-nya. Power dan torsi untuk ECU standar masih lebih baik, karena masih pakai knalpot standar. Pakai ECU aRacer RC Mini, putaran mesin bisa lebih dari 10 ribu rpm.

Post a Comment

أحدث أقدم